Apa yang Dapat Dilakukan Agar Tubuh Tidak Mengalami Kekurangan Enzim? 

Apa yang Dapat Dilakukan Agar Tubuh Tidak Mengalami Kekurangan Enzim? 

Disusun oleh Pianita Fitriyani, Mahasiswa S1 Keperawatan UIMA)

Yang dapat dilakukan agar tubuh tidak kekurangan enzim adalah mengkonsumsi makanan kaya akan protein. Makanan yang mengadung protein hewani maupun nabati dapat menjaga jumlah enzim di dalam tubuh. Hal ini karena enzim merupakan senyawa yang terbentuk dari protein. Jika kandungan protein di dalam tubuh cukup, maka tubuh tidak kekurangan enzim untuk proses-proses metabolisme dan lainnya. Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator atau mempercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh tapi tidak ikut bereaksi. Enzim digunakan sebagai alat bantu tubuh dalam proses pencernaan, pengurain zat gizi sehingga dapat menjadi energi bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, enzim merupakan senyawa yang bekerja mendorong laju reaksi kimia sehingga sel mampu menurunkan penggunaan energi aktivitasi atau biasa disebut Ea.  

Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk memulai suatu reaksi. Pada suatu reaksi, jika Ea terlalu besar akan menjadi penghambat terjadinya reaksi sehingga Ea perlu untuk diturunkan pada suatu reaksi. Dengan adanya enzim, laju reaksi akan meningkat dengan cara menurunkan energi aktivasi (Ea).  Sehingga, pada reaksi dengan enzim akan lebih efisien jika Ea semakin kecil namun terjadi peningkatan laju reaksi. Jika Ea terlalu besar maka suhu juga akan tinggi yang menyebabkan enzim rusak dan mematikan sel. Sehingga dengan adanya enzim, reaksi dapat berlangsung tanpa merusak atau mematikan sel dengan menurunkan Ea.  

Sifat atau karakteristik enzim antara lain sebagai berikut:

  1. Dapat digunakan berulang kali
  2. Berupa koloid
  3. Dapat bereaksi dengan substrat asam maupu basa
  4. Diperlukan dalam jumlah sedikit

Bekerja secara bolak-balik (reversible), artinya enzim dapat mengkatalis penguraian suatu senyawa menjadi seyawa lain maupun sebaliknya mengkatalis penyusuna senyawa-senyawa tersebut menjadi senyawa semula. Dipengaruhi oleh suhu dan pH. Bekerja spesifik yaitu hanya dapat bekerja pada satu substrat tertentu. Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa.

Dalam kinerjanya, enzim mempunyai faktor-faktor penghambat antara lain:  

1. Suhu

Enzim pada suhu yang terlalu tinggi akan terdenaturasi atau rusak, sedangkan pada suhu rendah akan inaktid atau tidak aktif. Enzim bekerja pada suhu optimum atau suhu yang sesuai yang berarti suhu ketika laju reaksi enzim paling cepat. Sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 35°-40°C.  

2. Derajat keasaman (pH)

    Sebagian besar enzim mempunyai pH optimal sekitar 6-8.

3. Inhibitor (zat penghambat)

    Beberapa zat bah kan manusia dapat memperlambat atau menghambat kerja enzim.

  Contoh inhibitor antara lain pestisida dan aspirin yang digunakan sebagai obat.

4. Aktivator (zat penggiat)

Merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substrat sehingga kerja      enzim menjadi lebih efektif. Contoh ion klorida mengaktifkan amilase dalam air ludah.  

5. Konsentrasi enzim dan substrat

    Semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat proses terjadinya reaksi. Begitu pula pada konsentrasi substrat, jika enzim belum bekerja sepenuhnya penambahan konsentrasi substrat akan mempercepat terjadinya reaksi, namun jika enzim sudah bekerja  penambahan kosnsentrasi substrat tidak akan berpengaruh.

6. Produk (zat hasil)    

Dalam kondisi normal, reaksi awal akan berlangsung cepat. Jika sudah terbentuk penimbunan produk, laju reaksi akan melemah dan jika penimbunan produk disingkirkan maka reaksi akan kembali cepat.  Contoh enzim dalam proses pencernaan seperti amilase, lipase, tripsin. Contoh enzim pada reaksi metabolisme tubuh seperti reduktase, oksidase, dehidrogenase.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *