(Ditulis oleh PUTRI NURHALIMATUSSA’DIYAH, mahasiswi S1 Keperawatan Univ. Indonesia Maju, Jakarta)
Usia remaja merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu pertama remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan fisik. Kedua, adanya perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan. Ketiga, remaja mempunyai kebutuhan zat gizi khusus contohnya kebutuhan atlet. Kebiasaan makan yang berubah salah satunya terjadi karena adanya globalisasi secara luas.
Obesitas atau yang biasa kita kenal sebagai kegemukan merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan di kalangan remaja. Pada remaja putri, kegemukan menjadi permasalahan yang cukup berat karena keinginan untuk tampil sempurna yang sering kali di artikan dengan memiliki tubuh ramping dan proposional, merupakan idaman bagi mereka.
Gejala Obesitas pada Anak dan Remaja
Anak-anak dan remaja dianggap lebih berisiko terkena obesitas atau kelebihan berat badan dan jika porsi makannya tidak dikontrol akan mengalami:
- Gangguan makan
- Deposit jaringan lemak yang terlihat di area payudara
- Munculnya stretch mark di pinggul dan punggung
- Acanthosis nigricans yakni kulit beludru gelap di sekitar leher dan area lainnya
- Sesak napas
- Apnea tidur
- Sembelit
- Refluks
- Merasa harga diri buruk
- Pubertas dini pada anak perempuan atau pubertas tertunda pada anak laki-laki
- Masalah ortopedi seperti kaki rata atau pinggul terkilir
Adapun tips mencegah obesitas atau kelebihan berat badan untuk anak dan remaja yaitu: 1) Biasakan makan dengan keluarga; 2) Batasi penggunaan gadget; 3) Perbanyak aktifitas di luar ruangan; 4) Tidak makan sambil nonton TV; 5) Biasakan selalu sarapan sehat; 6) Biasakan selalu membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah; dan 7) Perbanyak makan sayur dan buah.
Masyaallah , terimakasih artikel nya
Makasih ilmunya