(Ditulis oleh: UMMI QULSUM, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Tungau adalah suatu jenis hewan kelompok arthropoda berukuran sangat kecil (mikro) yang umumnya memakan tanaman, serangga, hewan, bahkan kulit manusia. Bentuk tubuh tungau menyerupai kutu dan serangga, tetapi tungau tidak memiliki mata dan sayap.
Lantaran bentuk tubuhnya yang sangat kecil, keberadaan tungau seringkali sulit dilihat oleh manusia dengan mata telanjang. Tak layak banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka digigit tungau sampai muncul bekas gigitan tungau di permukaan kulit. Beberapa jenis tungau ada yang menggigit hewan lainnya dan manusia.
Jenis-jenis tungau yang menggigit kulit manusia, antara lain:
- Chigger
- Demodex
- Sarcoptes scabiei
- Tungau debu
Apa sih ciri-ciri digigit tungau?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, banyak orang yang tidak menyadari keberadaan tungau sampai muncul bekas gigitan tungau di permukaan kulit.
Namun, tidak seperti jenis gigitan serangga lainnya yang membentuk bentol-bentol di kulit, bekas gigitan tungau biasanya menimbulkan ruam di permukaan kulit, lengan, atau area leher dan punggung.
Secara umum, ciri-ciri gigitan tungau di permukaan kulit adalah sebagai berikut:
- Bercak merah menyerupai ruam kulit.
- Iritasi, rasa gatal, nyeri, di area bekas gigitan tungau.
- Kulit bengkak atau melepuh.
- Benjolan kecil di permukaan kulit yang bisa mengeras atau meradang.
Bagaimana Pertolongan Pertama Digigit Tungau?
Mencurigai permukaan kulit digigit oleh hewan sejenis tungau, ada baiknya Anda segera mandi menggunakan air bersih dan sabun berulang kali. Pastikan pakaian terakhir yang Anda gunakan sebelumnya dicuci dengan air panas dan sabun deterjen.
Rasa gatal karena tungau biasanya akan terasa parah. Namun, menggaruk kulit yang digigit tungau dapat meningkatkan risiko infeksi pada kulit.
Maka dari itu, pertolongan pertama digigit tungau adalah mengurangi rasa gatal dengan kompres air dingin dan penggunaan obat-obatan tertentu, dapat mengoleskan krim antihistamin atau krim antigatal yang mengandung hidrokortison ke area permukaan kulit yang digigit tungau.
Salep kulit ini bertujuan untuk mengurangi rasa gatal karena tungau. Selain itu, Anda bisa minum obat antihistamin untuk meredakan rasa gatal yang parah. Jika bekas gigitan tungau menimbulkan rasa nyeri yang teramat sangat, krim anestesi mungkin dapat membantu.
Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakannya.
Bagaimana cara menghilangkan bekas gigitan tungau berdasarkan jenisnya?
Adapun cara menghilangkan bekas gigitan tungau yang tepat harus sesuai dengan jenisnya.
Bagaimana caranya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1. Sarcoptes scabiei
Bekas gigitan tungau yang utama berasal dari jenis Sarcoptes scabiei.
Jenis spesies tungau ini dapat menggigit permukaan kulit, menggali terowongan di bawah kulit, bertelur, dan menimbulkan scabies atau penyakit kudis.
Scabies atau kudis merupakan penyakit menular. Centers for Disease and Control (CDC) mengungkapkan tungau S. scabiei dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak kulit langsung atau menggunakan pakaian dan tempat tidur milik seseorang yang terinfeksi penyakit. Saat digigit tungau S.scabiei, awalnya Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun selama beberapa minggu.
Namun, lama kelamaan permukaan kulit yang digigit tungau akan mengalami benjolan dan melepuh menyerupai ruam.
Ruam ini akan terbentuk di sepanjang lipatan kulit, termasuk di:
- Sela-sela jari.
- Lipatan lutut dan siku.
- Area pinggang, payudara, atau bokong.
- Alat kelamin pria.
- Bagian bawah kaki, terutama ini dialami oleh anak-anak.
Bekas gigitan tungau ini akan membuat penderitanya merasa gatal yang teramat sangat di kulit terutama saat malam hari. Sebaiknya, Anda tidak menggaruk kulit karena dapat meningkatkan risiko luka terbuka dan infeksi kulit.
Cara mengatasi bekas gigitan tungau S.scabiei adalah dengan menemui dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pertolongan medis. Dokter akan meresepkan obat scabies salep (krim permethrin, lotion lindane, crotamiton) dan atau obat minum yang berfungsi membunuh tungau S.scabiei dan larvanya di dalam kulit sebagai cara mengobati gigitan tungau. Dokter juga akan meresepkan obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
2. Tungau debu
Tungau debu mungkin menjadi salah satu jenis tungau yang cukup akrab di telinga. Sesuai namanya, jenis tungau ini dapat menghuni debu rumah.
Mereka dapat hidup dengan memakan kulit-kulit mati manusia yang jatuh atau bulu hewan peliharaan. Tungau debu biasanya terdapat di debu rumah, kasur, karpet, perabotan rumah, hingga barang-barang furniture.
Meski makhluk hidup kecil ini tidak menggigit atau hidup pada kulit manusia, keberadaannya dapat memicu reaksi alergi akibat protein dan feses yang dikeluarkan tungau debu.
Ketika seseorang terpapar tungau debu, maka bercak kecil dengan benjolan merah di kulit dapat muncul yang disertai dengan gejala infeksi pernapasan, seperti:
- Bersin dan hidung tersumbat.
- Mata gatal, merah, atau berair.
- Hidung, mulut, atau tenggorokan gatal.
- Batuk.
- Dada terasa sesak.
- Sulit bernapas.
- Mengi (napas bunyi).
Pada orang-orang yang memiliki riwayat asma, kondisinya mungkin dapat semakin parah akibat terpapar tungau debu.
Beberapa jenis obat-obatan yang digunakan sebagai cara mengobati gigitan tungau debu, meliputi:
- Obat antihistamin yang dijual bebas di apotek
- Dekongestan
- Semprotan hidung yang mengandung kortikosteroid atau cromolyn sodium
Bagi orang yang mengalami alergi tungau debu, imunoterapi merupakan salah satu cara mengobati tungau debu yang efektif. Imunoterapi adalah pemberian obat dengan dosis alergen yang besar.
3. Demodex
Demodex adalah jenis tungau yang dapat hidup pada folikel rambut, wajah, hingga permukaan kulit tubuh, seperti leher atau dada. Terdapat dua jenis tungau demodex yang umum dikenal, yaitu Demodex folliculorum dan Demodex brevis.
Demodex brevis biasanya akan memakan sel-sel kelenjar folikel rambut dan berada di area leher dan dada manusia. Sedangkan, Demodex folliculorum akan hinggap pada folikel rambut di area wajah manusia, termasuk pipi, hidung, dagu, bulu mata, alis, telinga, dan lipatan kulit mulai dari hidung hingga area mulut
Jenis tungau Demodex dapat menimbulkan gejala, seperti:
- Bercak kulit merah yang meradang dan kering di wajah.
- Kelopak mata meradang, berkerak, bahkan berair.
- Kulit terasa gatal.
- Kulit terasa sensitif.
- Kulit terasa kasar.
- Sensasi seperti kulit terbakar.
- Muncul jerawat.
Ciri-ciri digigit tungau Demodex tersebut akan lebih jelas terlihat apabila Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Sejumlah penelitian menyebutkan bekas gigitan tungau Demodex dalam jumlah banyak dapat memperburuk kondisi kulit wajah, seperti rosacea, androgenic alopecia, atau dermatitis wajah.
Cara mengobati gigitan tungau Demodex, yakni menggunakan salep gigitan serangga, seperti krim crotamiton atau permethrin. Selain itu, untuk mencegah bekas gigitan tungau bertambah parah, sebaiknya bersihkan wajah secara rutin dua kali sehari menggunakan sabun pembersih wajah berbasis minyak serta lakukan eksfoliasi kulit.
4. Chigger
Chigger adalah larva dari keluarga tungau Trombiculid. Ketika tungau chigger hinggap pada kulit manusia, ia akan mengeluarkan enzim pencernaan yang melembutkan lapisan epidermis kulit sehingga menyebabkan ruam.
Biasanya bekas gigitan tungau chigger muncul di area ketiak, pinggang, dan pergelangan kaki. Bekas gigitan tungau chigger dapat menimbulkan sekelompok benjolan merah kecil pada permukaan kulit yang disertai rasa gatal hebat.
Kondisi tersebut dapat berlangsung selama beberapa hari hingga 2 minggu. Meski menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat, pastikan Anda tidak menggaruknya karena dapat menyebabkan risiko infeksi dan demam.
Cara mengobati gigitan tungau chigger, Anda dapat menggunakan obat oles kortikosteroid, minum obat antihistamin, dan mengompres kulit yang terdapat bekas gigitan tungau dengan air dingin.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Umumnya, cara mengobati bekas gigitan tungau dengan cara di atas cukup ampuh dilakukan.
Namun, untuk cara mengobati gigitan tungau scabies, sebaiknya Anda segera menemui dokter guna mendapatkan pengobatan yang tepat.
Anda juga perlu menemui dokter apabila:
- Obat-obatan tanpa resep dokter yang digunakan tidak meredakan rasa gatal dan nyeri.
- Bekas gigitan tungau tak kunjung membaik setelah seminggu atau lebih.
- Anda mengalami gejala infeksi, seperti demam, pembengkakan, atau keluar cairan dari bekas gigitan tungau.
Selain itu, jika kulit yang digigit tungau langsung menimbulkan rasa gatal, pusing, atau sulit bernapas, Anda juga perlu menemui dokter dengan segera. Pasalnya, bekas gigitan tungau tersebut bisa saja menandakan reaksi alergi.