(Ditulis oleh: CAHYANI PAWESTRI, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar dan diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan, sebanyak 47,7% dialami oleh usia remaja produktif. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan adalah sebesar 6% untuk usia produktif atau sekitar 14 juta orang. 9 Populasi orang dewasa di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa, sekitar 11,6 persen atau 17,4 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi.
Apa itu Terapi Butterfly Hug?
Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi lebih tenang. Pelukan kupu-kupu dilakukan dengan lembut, yang memberikan sensasi nyaman saat bernafas. Metode ini mengaktifkan LHPA, merangsang hipotalamus dan hormon CRH sekresi. ACTH diaktifkan dan merangsang produksi serotonin dan hormon endorphine yang membuat anda merasa rileks dan aman sehingga kecemasan menurun, dan metode ini dikembangkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero ketika menolong para korban yang selamat dari badai besar di Acapulco. Karena teknik ini berhasil membuat perasaan orang-orang menjadi lebih baik, butterfly hug kini berkembang menjadi praktik standar yang dilakukan oleh dokter, psikolog, atau terapis untuk mengatasi kecemasan.
Teknik ini dapat membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh menjadi rileks, sehingga rasa cemas dan khawatir bisa bengasur-angsur mereda, begitu juga dengan gejala-gejala gangguan kecemasan lainnya. Butterfly hug juga diketahui mampu mengatasi kecemasan pada gangguan stres pascatrauma ketika ingatan terhadap peristiwa traumatis hadir dalam pikirannya dan menyebabkan ia tertekan secara emosional.
Manfaat Terapi Butterfly Hug
Teknik ini dapat membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh menjadi rileks, sehingga rasa cemas dan khawatir bisa bengasur-angsur mereda, begitu juga dengan gejala-gejala gangguan kecemasan lainnya. Butterfly hug juga diketahui mampu mengatasi kecemasan pada gangguan stres pascatrauma ketika ingatan terhadap peristiwa traumatis hadir dalam pikirannya dan menyebabkan ia tertekan secara emosional, tetapi harus berkonsultasi dengan yang ahli terlebih dahulu jika gangguan emosinya sangat parah. Istilahnya, Butterfly Hug bisa jadi pertolongan pertama saat kondisi emosi sedang tidak stabil.
Langkah-Langkah Terapi Butterfly Hug
- Silakan kedua tangan kamu diletakan didepan dada, lalu ujung jari masing-masing berada dibawa tulang selangka atau lengan atas. Posisikan tangan kamu senyamannya ya.
- Tutup kedua matamu dan atur napas. Jangan lupa untuk tetap fokuskan pikiran selama melakukan Butterfly Hug.
- Lakukan gerakan menepuk-nepuk tangan secara perlahan hingga kedua telapak tanganmu telihat seperti sayap kupu-kupu. Kamu dapat melakukan gerakan ini selama 30 detik sampai kamu merasa lebih tenang.
- Sambil menepuk-nepuk, bernapaslah menggunakan perutmu dan rasakan semua hal yang ada disekitarmu, termaksuud apa yang sedang kamu rasakan baik secara fisik maupun emosional.
- Bayangkan segala perasaan dan emosi yang kamu rasakan melewati dirimu dalam bentuk awan. Sadarilah bahwa memang ada dan kamu tidak perlu mengubahnya.
- Kamu dapat berhenti ketika kamu sudah merasa cukup baik dan rileks.
Terapi non medis yg bermanfaat 🙏💪💪