Ketahui Fungsi Lemak dan Bagaimana Zat ini Berkaitan dengan Penurunan Berat Badan

Ketahui Fungsi Lemak dan Bagaimana Zat ini Berkaitan dengan Penurunan Berat Badan

(Ditulis oleh Adinda Isti Kemala, mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Indonesia Maju)

Pada dasarnya, lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzen. Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N). Lemak mempunyai karakteristik tidak larut dalam darah, sehingga untuk mengangkut lemak ke dalam peredaran darah diperlukan protein spesifik untuk membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam air di dalam plasma darah. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfoipid) dengan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein berdasarkan densisitas, komposisi, dan mobilitasnya dibedakan menjadi kilomikron, very low lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL).

Fungsi Lemak bagi Tubuh

Di dalam tubuh kita, lemak mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah: sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak, penghasil energi tertingggi, penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan, apabila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar, bahan penyusun membran sel, bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol), bahan penyusun empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khususnya untuk kolesterol), pembawa zat-zat makanan esensial.

Di dalam tubuh, mayoritas dari trigliserida disimpan dalam bentuk butiran minyak di dalam sel lemak yang membentuk jaringan lemak. Mereka adalah bahan bakar yang digunakan untuk mendukung aktivitas tubuh, dan pada orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, sel-sel lemak menjadi sangat besar dan penuh dengan trigliserida. Ketika berat badan menurun, enzim lipase di dalam sel lemak merespons pesan-pesan hormon dan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak dalam sebuah proses yang disebut liposis. Komponen-komponen ini kemudian masuk ke aliran darah dan digunakan oleh jaringan tubuh. Ginjal lebih memilih untuk menyerap gliserol, sementara asam lemak biasanya diambil oleh otot. Di dalam ginjal dan otot, komponen-komponen tersebut semakin dipecah menjadi senyawa acetyl-COA yang kemudian bergabung dengan oxoloacetate untuk membentuk asam sitrat. Proses sintesis ini juga memulai siklus asam sitrat yang juga disebut siklus Kreb, di mana lemak, protein, dan karbohidrat diubah menjadi panas, karbon dioksida, air, dan adenosine triphosphate (ATP) yang membawa energi untuk memberi makan aktivitas sel.

Secara umum dan merujuk pada hasil penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal pada tahun 2014, proses ini bisa diringkas menjadi rumus kimia: Trigliserida (C55H104O6) + 78O2→ 55CO2 + 52H2O + energi. Berdasarkan rumus di atas, sebuah molekul trigliserida bisa diubah menjadi banyak karbon dioksida, air. Andrew Brown dari University of New South Wales dan kolega yang mengalkulasikan rumus tersebut, menulis bahwa ketika seseorang menurunkan lemak sebanyak 10 kilogram; 8,4 kilogram dikeluarkan sebagai karbon dioksida dan 1,6 kilogram dikeluarkan sebagai urin, feses, keringat, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *