Definisi Tanaman Pagoda
Tanaman Pagoda adalah salah satu tanaman jenis sayuran sawi yang juga dikenal dengan nama lain Ta Ke Chai dan Tatsoi.Pagoda juga tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi dan rendah. Pagoda memiliki bentuk dan warna bunga yang unik, bentuk daun lonjong hijau tua yang sangat menarik perhatian. Tanaman ini dapat memiliki berat hingga 200 gram. Selain tampilannya yang cantik, sawi pagoda memiliki tekstur yang renyah dan gurih, yang menjadi keunggulan lain dari sawi pagoda. Sawi pagoda juga kaya akan nutrisi seperti vitamin A, C, beta-karoten, kalsium, asam folat, serat dan fitonutrien. Fitonutrien dapat bertindak sebagai antioksidan yang membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Jenis sawi ini masih sangat langka di pasaran. Meskipun sebagian petani Indonesia sudah mulai menanam, sawi klenteng memiliki potensi dan prospek pengembangan, namun produksi dan distribusinya belum setinggi sawi jenis lainnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan produksi sawi di Indonesia, mengingat lingkungan dan tanah Indonesia cocok untuk pertumbuhan tanaman ini.
Kandungan Tanaman Pagoda
Skrining fitokimia awal dari ekstrak tanaman pagoda menunjukkan adanya kandungan fitosterol, triterpenoid, flavonoid, lakton, lemak dan asam lemak, glikosida, senyawa fenolik dan tanin. Senyawa fenolik memiliki sifat biologis seperti anti-apoptosis, anti penuaan, anti-kanker, anti-inflamasi, anti aterosklerosis, perlindungan kardiovaskular, peningkatan fungsi endotel, penghambatan angiogenesis dan aktivitas proliferasi sel. Tanaman pagoda disebut sebagai obat analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik dan juga dalam pengobatan tradisional diambil untuk mengevaluasi aktivitas anti-inflamasi akut. Ekstrak tanaman pagoda oleh diinduksi carrageenin pada kaki edema tikus Wistar Albino, pada dosis 150 mg/kg(P=0,01) dan 300 mg/kg (P=0.05) menunjukkan bahwa adanya aktivitas anti-inflamasi yang cukup signifikan dalam mengurangi reason edema kaki, mengurangi enzim lisosom, karbohidrat terikat protein, dan kadar protein fase akut. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak tanaman pagoda memiliki aktivitas anti-inflamasi sebesar 50 mg/kg.
Selain itu, tanaman pagoda juga memiliki kandungan steroid. Ada banyak steroid yang dilaporkan dimiliki oleh tanaman pagoda dan kandungan ini disebut phosterosteroid. Terdapat total 43 steroid dan glikosida steroid telah diperoleh dan diidentifikasi dari spesies Clerodendrum (Tanaman Pagoda).
Manfaat Tanaman Pagoda
Tanaman pagoda memiliki banyak manfaat dalam pengobatan penyakit. Manfaatnya di antaranya adalah:
- Daunnya bermanfaat sebagai antiradang dan banyak digunakan sebagai obat luar diantaranya obat bisul, koreng, luka memar.
- Bagian bunga pagoda berkhasiat untuk penambah darah bagi penderita anemia, mengobati keputihan, wasir berdarah, dan mengatasi susah tidur (insomnia)
- Bagian akar tanaman pagoda berkhasiat sebagai diuretic atau peluruh kencing, mengatasi pembekuan darah, sakit pinggang, nyeri rematik, tuberculosis, berak darah (disentri)
Penyakit Yang Dapat Disembuhkan
- Bisul
- Koreng
- Luka memar
- Anemia
- Keputihan pada wanita
- Wasir berdarah
- Susah tidur atau insomnia
- Pembekuan darah
- Sakit pinggang
- Nyeri rematik
- TBC (Tuberculosis)
- Berak darah atau disentri
Cara Pengolahan Tanaman Pagoda
a. Mengobati koreng berdarah
Mengobati koreng berdarah menggunakan tanaman pagoda dilakukan dengan memanfaatkan daun segar tanaman pagoda. Cara pengolahannya adalah cuci bersih daun segar tanaman pagoda secukupnya. Selanjutnya giling sampai halus. Campurkan madu secukupnya, lalu aduk rata sehingga membentuk salep. Oleskan salep daun segar pagoda tersebut pada tempat yang berkoreng.
b. Susah tidur (Insomnia)
Pengobatan insomnia menggunakan tanaman pagoda memanfaatkan bagian akarnya. Cara pengolahannya adalah dengan merebus 30-90 gram akar kering pagoda, 15 gram jahe dengan 2 gelas air. Perebusan dilakukan sampai volume air berkurang menjadi 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya lalu minum 2 kali sehari.
c. Sakit Pinggang (rematik)
Cara mengobati sakit pinggang (rematik) dapat dilakukan dengan memanfaatkan 30-60 gram akar kering bunga pagoda ditambah 10 gram jahe merah. Rebuslah 2 bahan tersebut bersama gula merah secukupnya dan 2 gelas air. Perebusan dihentikan ketika air tersisa menjadi 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum 1 gelas dalam sehari.
d. Wasir berdarah
Wasir berdarah juga dapat diatasi menggunakan bunga atau akar tanaman pagoda. Cara pengolahannya adalah rebus 60 gram bunga pagoda atau 60 gram akar kering dengan 200 gram usus sapid an 4 gelas air. Semua bahan tersebut direbus sampai tersisa 2 gelas saja. Minum air rebusan 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
e. Batuk Berdarah
Pengobatan batuk berdarah dapat dilakukan dengan memanfaatkan 30-90 gram akar kering tanaman pagoda yang direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin air rebusanya dapat diminum 2 kali sehari masing masing ½ gelas.
Dosis Pemberian
Akar tanaman pagoda memiliki khasiat sebagai anti radang serta pencegahan adanya penggumpalan darah. Tanaman pagoda memiliki sifat anti inflamasi juga memiliki efek menenangkan dan menghentikan pendarahan. Dosis yang dapat diberikan untuk mengatasi wasir, meskipun sebelumnya terdapat laporan mengenai aktivitas farmakologis bunga wasir yang terbukti menunjukkan tingkat keparahan dan efektifitas efeknya pada pada tubuh pasien yakni tergantung dengan keamanan atau toksisitasnya. Obat herbal sering dianggap aman untuk dikonsumsi.
(Penulis: Kelompok 1 Kelas Farmakologi – Universitas Jember Semester 2 TA 2021/2022)